Rabu, 28 Januari 2009

Renungan Khotbah 25 Januari 2008


Kotbah Pdt. Syaiful Hamzah, S.Th
Gembala GBI JPS 22 Jakarta Utara


Ketika melayani salah satu gereja kecil
di pedalaman Cipanas Jawa barat
Dengan menggunakan
Sepeda motor



Dengan Tema:
"MENCIPTAKAN KENYAMANAN HIDUP"
Nats: 2 Raja-raja 2: 19-22


Setiap manusia ingin agar kehidupan yang dialaminya merasakan apa yang disebut sebagai kenyamanan yang artinya di dalamnya menyangkut tentang damaisejahtera dan sukacita serta berkat-berkat materi yang melimpah, hal ini merupakan tujuan dari setiap manusia ketika ia berada dalam dunia ini, sehingga dengan berbagai macam cara merekapun mengejar sebuah kenyamanan.
Jika kita melihat dari kisah Elisa ini dimana ketika ia tinggal disalah satu kota yang ternyata walaupun itu kelihatan baik tetapi ada sesuatu yang membuat penduduk kota tersebut tidak merasa nyaman yaitu dengan air yang tidak baik serta kemandulan, hal ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa betapa pentingnya sebuah kenyamanan dalam hidup kita, karena itu kita akan belajar bagaimana elisa menciptakan sebuah kenyamanan diantara kehidupan yang tidak nyaman.
1. Elisa meresponi setiap keadaan yang tidak baik sebagai sesuatu yang akan menjadi baik. (20)
Banyak diantara manusia jika ia berada pada situasi keadaan yang tidak baik, maka yang timbul adalah keputusasaan, amarah dan kebencian sehingga perjalanan hidupnya akan membuatnya tidak memiliki kedamaian, dan untuk mengatasi hal ini maka kita harus melihat keadaan yang tidak baik itu sebagai suatu berkat yang akan kita raih, sehingga apapun kedaan kita maka kita tetap bersukacita.
2. Elisa melangkah untuk mencari sumber pokok dalam mencapai kenyamanan hidupnya. (21A)
Tuhan Yesus tidak mendidik kita untuk hidup di dalam dunia hayal tetapi ia ingin kita berani menghadapi kenyatan, dan jika kita berani maka kita tidak akan diam dengan kedaaan kita tetapi kita melangkah untuk meraih cita-cita yang akan kita capai.
3. Elisa tetap bergantung pada apa yang diyakininya sebagai sumber berkat yaitu Tuhan.(21B)
Seorang dokter psikologi berkata bahwa penyakit stress yang diderita orang akan sangat sulit disembuhkan jika dia tidak memiliki Tuhan, jadi dalam hal ini sumber daripada kenyamanan hidup kita adalah Tuhan, karena tetaplah bergantung kepada Nya pada setiap aktifitas kehidupan kita sehingga ketika kita akan mencapai tujuan hidup maka Ia akan memberkati. AMIN.










Senin, 26 Januari 2009

UCAPAN SELAMAT UNTUK Sdri ARIANTO, S.Th







Gembala Sidang GBI JPS 22
Pdt. SYAIFUL HAMZAH, S.Th dan Keluarga
serta seluruh jemaat dan Staff
Mengucapkan:


SLAMAT & SUKSES

atas kelulusan saudara Arianto dalam mencapai gelar Sarjana Theologi di STS SUNSUGOS Tanjung Priok Kiranya Tuhan memakai saudara lebih luarbiasa untuk mengemban tugas penggembalaan di kalimantan, dan kami juga mengucapkan terimakasih atas dukungan pelayanan saudara kepada Gereja kami. Tuhan Yesus memberkati

Hormat kami.
Pdt.SYAIFUL HAMZAH, S.Th
Gembala Sidang GBI
JL.Melati 39-41. Jakarta Utara


IBADAH PEMUDA PERDANA GBI JPS 22






IBADAH PEMUDA PERDANA GBI JPS 22
SABTU 24 JANUARI 2008.


GEREJA BETHEL INDONESIA
Jemaat 'JPS 22' JL. Melati 39-41. JAKUT
Penggembalaan: Pdt.SYAIFUL HAMZAH, S.Th


Diadakan setiap hari sabtu jam: 18.30 - 20.30
di alamat gereja yang lama atau pastori/ sekretariat
GBI JPS 22, di JL. Plumpang Semper No.22
(Depan Cottage Cempaka Jaya Plumpang)
RT.10/ 04. Rawabadak Selatan. Koja.
Jakarta Utara. 14230. Indonesia
Telp. 021 910 21410, 081311121718

IBADAH PEMUDA DIADAKAN
SETIAP HARI SABTU MALAM
JAM. 18.30 - 20.30 WIB

Keterangan Foto:
1. Sdri. FERIANITA LASE
(Sebagai Mc, baju kuning)

2. Kesaksian dari ibu gembala



Jumat, 23 Januari 2009

YOBER UNDANG IBADAH






NYONG MARI TEMANG2 FLORES
MARI KITORANG IBADAH di

GEREJA BETHEL INDONESIA 'JPS 22'
penggembalaan: Pdt.Syaiful Hamzah, S.Th

Ngoni pasti diberkati disini,
ini dia pe jadwal ibadah jika ngana ingin datang

IBADAH PEMUDA, Sabtu Jam: 18.30 WIB
bertempat di JL.Plumpang Semper No.22
Depan Cottage Cempaka Jaya Jakarta Utara

IBADAH SEK.MINGGU, Minggu Jam: 08.00 WIB
bertempat di JL.Plumpang Semper No.22
Depan Cottage Cempaka Jaya Jakarta Utara
(ada diape bingkisan for anak2 kacili yang hadir)

IBADAH RAYA, Minggu Jam: 16.30 WIB
bertempat di Gd. STS 'SUNSUGOS'
JL.Melati No.39-41, Permai. Koja. Jakarta Utara
Telp. 021 910214010, 08131474770, 081311121718







Khobah Pdt. Adieli Zendrato, M.Th (depag Bimas Kristen) di GBI Penggembalaan: Pdt.Syaiful Hamzah, S.Th

Sajian Khotbah Minggu 14 Dec 2008

GBI JPS 22

Penggembalaan: Pdt. Syaiful Hamzah, S.Th


SIKAP HIDUP UMAT ALLAH
DALAM MENYAMBUT KELAHIRAN
TUHAN YESUS KRISTUS


Nats sajian: Matius 3: 1-12

Dikhotbahkan Oleh: Pdt. ADIELI ZENDRATO, M.Th
(DEPAG BIMAS KRISTEN JAKARTA)



Perlu saudara ketahui bahwa dunia pada saat ini mengalami suatu Krisis yang menakutkan, contohnya Bank di Amerika telah memecat 500 ribu orang, hal ini membuktikan
bahwa hidup ini bukan bertambah mudah tetapi semakin bertambah sulit.
Gereja pada saat ini hanya berbicara tentang berkat yang penuh kelimpahan,
sehingga gereja tidak lagi melihat kenyatan bahwa dunia memang mengalami
apa yang dinamakan Krisis, dan dengan ketidakpedulian ini maka Gereja
dengan berbagai macam cara membuat diri mereka seolah-olah diberkati,
salahsatu contohnya adalah dengan menyambut Kelahiran Tuhan atau Natal
dengan biaya-biaya yang Ratusan juta dan bahkan sampai milyaran,
yang pada akhirnya tidak lagi melihat penderitaan yang dialami jemaatnya.

Dalam menyambut kelahiran Tuhan atau Natal bukan kemewahan
yang Tuhan inginkan tetapi Ia ingin kita merubah sikap hidup kita
yang mungkin selama ini tidak berkenan kepada Nya, dan perubahan
sikap hidup itu dalah sebagai berikut:

1. Sikap hidup kita harus nampak dari buah pertobatan
Pertobatan itu bukan hanya sekali tetapi terus menerus artinya bahwa
dalam hidup ini kita harus belajar untuk terus mentaati Firman
sehingga kita dapat seperti diri Nya yang Kudus.

2. Sikap hidup kita harus nampak dari perubahan hidup
Yang dimaksud disini bukan berarti dengan perubahan materi bahwa
yang miskin sekarang menjadi kaya, tetapi perubahan dalam kehidupan
perihal karkater, sikap, dan lain sebagainya sehingga hal ini dapat menjadi
kesaksian dan contoh yang baik dalam komunitas yang ada disekitar kita.

3. Sikap hidup kita harus membawa dampak bagi orang lain
Salah satu perintah Tuhan adalah kita harus menjadi saksi,
dan sebuah kesaksian akan sempurna jika kesaksian hidup kita
membawa dampak atau perubahan hidup bagi orang lain.

Ketiga hal tersebut diatas merupakan keinginan Tuhan dalam
menyambut hari kelahiran Nya, karena itu mari jadikan Natal yang indah
ini sebagai langkah awal untuk membuat kita lebih maju
dalam iman kepada Nya.
Amin.


Kamis, 22 Januari 2009

KOTBAH NATAL 24 DES 2008




KOTBAH PERAYAAN NATAL 24 DES 2008
GEREJA BETHEL INDONESIA
Penggembalaan: Pdt. SYAIFUL HAMZAH, S.Th

BERKAT DIBALIK KELAHIRAN
TUHAN YESUS YESUS KRISTUS


Nats Yohanes 10:10

Oleh: Pdt.DR. KARL SARGIH D.Th


Kehadiran Tuhan Yesus kedunia adalah untuk memberikan berkat yang
berkelimpahan kepada setiap manusia, asal manusia tersebut mengakuinya
sebagai Tuhan dan juru selamat dalam hidupnya, sehingga manusia tersebut
merelakan dirinya untuk dipimpin dalam Roh Kudus.

Natal merupakan berkat bagiseluruh manusia, karena itu setiap
orang percaya akan kelahiran Nya dan menerima dalam hatinya,
maka bagi mereka tersedia berkat dari Nya yang pasti
diberikan kepada setiap orang percaya.

Dibawah ini ada 5 berkat yang perlu kita ketahui
yang pasti kita milikidalam hidup kita, yaitu:

1. Berkat Rohani
Berkat rohani adalah berkat yang diberikan Tuhan bagi
setiap orang percaya dimana Ia dating memberikan kasih Nya kepada
kita semua agar kita semua merasakan kedamaian dalam hidup ini.

2. Berkat Spiritual
Adalah berkat dimana semangat kita menyembah kepada Tuhan,
bukan hanya sebagai rutinitas tetapi ada dorongan yang
dipimpin oleh Roh Kudus dalam hati kita untuk selalu merindukan kasih Nya.

3. Berkat Intelektual
Intelektual berbicara tentang sebuah kepandaian dimana Tuhan
memberikan intelegensi kepada kita semua sehingga kita
bisa berkarya melalui pemikiran mereka.

4. Berkat Sosial
Berkat social berbicara tentang dimana kehidupan orang
Kristen tersebut dapat beradaptasi dengan keadaaan apapun
sehinggga mereka dapat menjadi kesaksian hidup dalam lingkungan mereka

5. Berkat harta
Alkitab mencatat bahwa anak cucu orang percaya tidak
akan meminta sebagai pengemis, hal ini terjadi karena Tuhan telah
menyiapkan berkat yang sesuuai dengan keadaan orang tersebu
sehingga apapun yang diterimanya orang tersebut akan tetap bersukacita. AMIN.




KESAKSIAN DI GLOBAL TV (Pdt. SYAIFUL HAMZAH, STh)

J-Entertainment

Rabu, 21 Januari 2009

RENUNGAN KEPEMIMPINAN

(RENUNGAN KEPEMIMPINAN)
Oleh: Pdt.SYAIFUL HAMZAH, S.Th
Gembala GBI JPS 22 Jakarta Utara
JL. Melati No. 39-41, Permai. JakUt








APAKAH AKU SEORANG PEMIMPIN?

Dalam dunia perdagangan banyak para pedagang melihat pada suasana pasar yang ada dilapangan, apakah barang dagangan yang akan dipasarkannya memiliki daya tarik bagi konsumennya dan jika produk yang akan dipasarkannya tersebut tidak begitu diminati oleh banyak orang maka iapun mulai mencari produk yang lain yang banyak dipasarkan orang.
Hal tersebut diatas tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin yang baru mulai merintis pekerjaannya terutama seorang gembala sidang, ketika ia mulai melangkah untuk membuka sidang dan ternyata hasilnya tidak memuaskan atau mungkin ketika ia mulai membuka gereja, jemaat yang ia gembalakan tidak bertumbuh bahkan berkurang maka ia pun mulai mengganti pofesinya yang mungkin sama dengan bidangnya seperti menjadi Penginjil, Pengerja di Gereja dll. Perlu kita ketahui bahwa sebuah pekerjaan Tuhan bukan hanya suatu pertumbuhan tetapi juga sebuah kesetian dalam setiap bidang pekerjaan.
Pada saat ini banyak orang Kristen yang terobsesi dengan sebutan Pendeta, karena mungkin mereka melihat pendeta itu kaya, berwibawa dan sebagainya, sehingga banyak orang berupaya untuk menjadi seorang pendeta walaupun ia tidak memiliki jemaat tapi ia senang dengan sebutan itu, apalagi saat ini lagi ngtrend dengan Pengujian Test Karunia atau doa yang bersifat profetik sehingga ketika Test dan doa yang profetik tersebut menunjuk kepadanya bahwa ia seorang pemimpin atau gembala sidang maka iapun mulai terobsesi dengan hal tersebut dan berlagak sebagai seorang pendeta, tetapi ternyata dalam pekerjaannya mereka lebih bersifat sekuler atau mungkin hasilnya tidak seperti yang dilakukan gembala sidang pada umumnya.
Perlu saudara ketahui bahwa untuk mengetahui jika saudara adalah seorang pemimpin terutama seorang gembala sidang atau pendeta, maka ada beberapa hal yang perlu kita simak dari kisah ketika Tuhan Yesus mengutus ke 12 muridnya (Markus 6: 6b – 13), yaitu:

1. Seorang Pemimpin adalah seorang yang selalu terfokus pada visinya. (Markus 6: 7)
Seorang pemimpin adalah seorang yang selalu terfokus dalam visinya, sehingga apapun yang terjadi dalam kepemimpinannya ia tidak akan goyah dan kecewa, karena ia tetap mengejar apa yang menjadi visinya, sebuah visi akan menjadi sempurna jika:
1.1 Tujuannya untuk memuliakan Tuhan (Markus 6: 7a)
1.2 Tujuannya untuk kepentingan bersama (Markus 6: 7b)
1.3 Tujuannya untuk merasakan kuasa Allah (Markus 6: 7c)

2. Seorang Pemimpin adalah seorang yang selalu terfokus pada motivasinya (Mrk 6: 8 - 9)
Tuhan Yesus ketika mengutus para murid-muridnya untuk pergi kesuatu daerah dalam rangka pemberiatan Injil melarang mereka untuk membawa perbekalan yang biasa digunakan orang-orang yang ada pada zamannya ketika berpergian, dalam hal ini Tuhan Yesus mengajarkan kepada murid-murid Nya bahwa sebagai seorang pemimpin yang akan memulai pekerjaannya jangan sampai terhalang dengan masalah keuangan, kebutuhan hidup dan lain sebagainya yang menurut cara pandang dunia hal itu adalah suatu kemutlakan, tetapi tetap terfokus pada motivasinya yaitu untuk mencapai suatu sasaran yang akan dicapainya sehingga walaupun uang tidak ada, makanan tidak ada atau mungkin gereja yang digembalakannya hanya mempergunakan tikar dan gitar, pemimpin tersebut tetap bersukacita dan tetap berkata: ”Kerja Buat Tuhan Yesus Selalu Manise”.

3. Seorang Pemimpin adalah seorang yang selalu terfokus pada kesetian. (Markus 6: 10-11)
Seperti yang telah disinggung diatas bahwa seorang pemimpin yang akan mengawali karirnya maka hal yang sangat vital yang perlu dimilikinya adalah sebuah kesetian dalam setiap pekerjaannya, baik itu besar maupun kecil karena dengan kesetian merupakan langkah awal dalam mencapai suatu target yang akan dicapai, dan kesetian juga membuat kita tetap bertahan dalam menghadapi goncangan yang mungkin menyakitkan bagi kita. Saya adalah gembala sidang dari salah satu gereja, selama 1 tahun jemaat yang saya gembalakan adalah 3 kepala keluarga dan banyak rekan sepelayanan mencemooh saya dan mengejek jumlah jemaat saya yang pada akhirnya mengatakan bahwa saya kurang berdoa dan sebagainya atau kurang bertanya kepada Tuhan, tetapi karena saya tetap bertahan dari cemooh tersebut maka 1 saat ini jemaat yang saya gembalakan hampir 40 jiwa. Kesetian adalah awal dalam meraih suatu tujuan yang diimpikan seorang pemimpin, karena seorang harus tetap terfuokus pada pekerjaannya untuk tetap setia.

Visi, motivasi dan kesetian adalah cara yang mudah untuk mengetahui apakah saudara itu seorang pemimpin ataukah tidak, dan jika saudara memiliki ketiga hal tersebut di dalam diri saudara maka ketika saudara merasa terpanggil sebagai seorang pemimpin, saudara akan mudah mencapai sasaran yang menjadi tujuan kepemimpinan saudara. AMIN.






SEKOLAH MINGGU 18 JAN 2009 GBI JPS 22





KEGIATAN SEKOLAH MINGGU DISERTAI PEMBERIAN HADIAH
BAGI SETIAP ANAK - ANAK YANG HADIR
DAN DIAJAR OLEH BEBERAPA TENAGA PENGAJAR
DARI MAHASISWA SEKOLAH TEOLOGI


IBADAH SEKOLAH MINGGU DIADAKAN
SETIAP JAM 08.00 - 09.00 wib
BETEMPAT DI PASTORI/ SEKRETARIAT

GEREJA BETHEL INDONESIA
Penggembalaan: Pdt. Syaiful Hamzah, S.Th

YAITU DI JL.PLUMPANG SEMPER NO.22.
(DEPAN COTTAGE CEMPAKA JAYA)
RT.10/04. RAWABADAK SELATAN. KOJA
JAKARTA UTARA. 14230
Telp. 021 91021410, 081314747701

Kristus dalam Iman Kristen & Islam


RENUNGAN KEKUATAN IMAN
Oleh: Pdt. Syaiful Hamzah, S.Th

Gembala GBI 'JPS 22' JL.MELATI NO.39-41
Gd. STS 'SUNSUGOS' Permai. Tj. Priok. Koja




KES'LAMATAN DI DALAM
TUHAN YESUS KRISTUS

(Kajian Kristen & Islam)


Di dalam Alkitab bahasa Yunani yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia tahun 2004, ayat ini mengatakan sebagai berikut yaitu: “ őτι ετεχτε ύμιν σημερον σοτηρ őς εστιν χριστος κυριος εν πολει Δαύις “ Jika saya mencoba terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ayat ini diartikan sebagai berikut, yaitu: “ Pada hari ini dikota Daud telah lahir seorang manusia yang diutus Allah untuk menyelamatkan manusia yaitu seorang yang telah diurapi – Nya dan diberi kuasa sebagai Tuan atau Tuhan atas manusia tersebut ”.
Perihal ayat ini sangat erat dengan perkataan Tuhan yang dipercayai umat muslim yang tercatat di dalam Al’-Qur’an yang mengatakan sebagai berikut, yaitu:

Artinya: Wahai ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu[383], dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari Ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa, Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. cukuplah Allah menjadi Pemelihara. (Annisa 171)

Artinya: Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
( QS. Maryam ayat 17 ).

Kedua ayat yang terdapat di dalam Al – Qur’an inipun dengan jelas mengatakan bahwa Tuhan yang mereka sembahpun mengakui akan kehadiran Sang juruselamat kedalam dunia yaitu Yesus Kristus yang mereka kenal sebagai nabi Isa alaihisalam.
Keyakinan akan adanya Tuhan sudah ada sejak zaman manusia pertama sampai pada saat ini, dan hal ini melahirkan berbagai macam jenis kepercayaan yang dianut setiap manusia, karena itu manusia mulai membentuk suatu komunitas kepercayaan yang disebut dengan agama dan menjadikan agama ini suatu organisasi mereka sehingga timbul suatu ajaran yang mereka buat, baik itu tentang ketuhanan, tentang ibadah, hukum, moral dan etika serta sampai pada tingkat kenegaraan.
Semua aturan yang ada dalam agama tersebut diatas merupakan suatu dasar moral bagi kehidupan manusia agar manusia dapat hidup dengan baik untuk mencapai suatu tujuan yang pada intinya adalah untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, baik itu di dalam dunia maupun kehidupan yang akan datang atau yang disebut dengan sorga.
Lukas adalah seorang yang berpendidikan, ia adalah seorang dokter atau Tabib ( Kolose 4: 14 ), karena itu dalam setiap tulisan yang dimuatnya di dalam Injil berdasarkan informasi dan fakta yang jelas ( tidak asal bunyi ), ia menulis injil tersebut dengan satu tujuan yaitu agar iman agamawi yang ada pada masa itu tidak berdasarkan dongeng – dongeng ataupun keterangan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan tetapi ia ingin keimanan agamawi yang dimilikinya di dalam Yesus Kristus dapat diakui kebenarannya bagi semua orang yang ada pada saat itu.
Pernyataan Allah lewat tulisan yang dibuatnya merupakan suatu berita tentang kedatangan dan kelahiran Juruselamat yaitu Yesus Kristus yang datang untuk mencari serta menyelamatkan yang hilang ( Lukas 19: 10 ), hal inilah yang difokuskan Lukas di dalam surat yang ditulisnya.
Kabar tentang datangnya Yesus Kristus sebagai juruselamat manusia menjadi suatu perdebatan yang serius antara pemuka – pemuka agama pada masa itu, karena itu Lukas dengan cermat menulis Injil tersebut untuk memastikan kebenaran Sang Juruselamat kepada mereka.
Kebenaran yang dikemukakan Lukas di dalam tulisannya adalah tentang datangnya Juruselamat sebagai suatu kebenaran yang harus diimani bagi setiap manusia yang ada dimuka bumi ini, hal inilah yang membuat Lukas berupaya dengan keras untuk mencari beberapa informasi periha Yesus Kristus sebagai Juruselamat manusia ini dengan teliti sehingga ia berusaha mencari data – data tentang Yesus Kristus tersebut langsung dari sumber – sumber yang sangat mengetahui kehadiran Sang Juruselamat tersebut.
Perihal tentang kedatangan Yesus Kristus kedalam dunia sebagai Juruselamat manusia, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui sebagai pondasi keimanan kita, yaitu:

Tujuan Dari Kedatangan Yesus Kristus.
Tujuan Yesus Kristus hadir kedalam dunia adalah untuk membuktikan suatu kebenaran perihal pemahaman akan Allah, sehingga manusia tersebut mengerti beberapa hal seperti dibawah ini.

1.1. Manusia dapat mengenal Allah melalui Yesus Kristus.

Jika kita mau berkata jujur bahwa sebelum kita mengenal siapakah Yesus Kristus, selama ini kita hanya menerka – nerka bahwa kita mengenal Allah tetapi sebenarnya kita tidak mengenalnya sama sekali, karena itu dengan kehadiran – Nya kedalam dunia ini melalui perawan Maria kita dapat mengenal Allah dengan benar, dan hal ini dapat dibuktikan dengan kuasa yang telah diberikan kepada – Nya sebelum Ia dilahirkan, ketika itu malaikat Allah mengatakan kepada Maria bahwa “ anak yang dikandungnya akan menjadi besar dan akan disebut sebagai Anak Allah yang maha tinggi, dan Tuhan Allah mengaruniakan kepada – Nya tahta Daud dan Ia akan menjadi Raja atas keturunan Yakub sampai selama – lamanya dan kerajaannya tidak akan berkesudahan ( Lukas 1: 31 – 33 ). Pembuktian ini juga tercatat di dalam kitab suci umat muslim yang mengatakan:

Artinya: “ (ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat dari – Nya, namanya Al masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan Termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah. “ ( Ali Imran 45 )


Ayat ini menjelaskan bahwa Yesus Kristus atau Isa alaihisalam adalah seorang yang terkemuka di dunia dan di akherat dalam arti bahwa Isa adalah seorang pribadi yang berbeda dari manusia yang lain dan yang dinomorsatukan dari semua yang ada di bumi dan di akherat, hal ini merupakan suatu gambaran perihal keTauhidan Allah atau keesaan Allah dengan kata lain Isa adalah Tuhan yang wajib disembah baik dibumi maupun disorga. Kehadiran Yesus Kristus kedalam dunia ini membuktikan bahwa Allah telah menyatakan diri – Nya di dalam Yesus Kristus sebagai pribadi – Nya sendiri yang hadir kedunia untuk menyatakan suatu kebenaran agar manusia dapat mengenal Allah yang benar.

Tanda – tanda lain yang tercatat di dalam Al’Qur’an dan Hadist bahwa nabi Isa atau Yesus Kristus adalah Allah antara lain, yaitu:


Artinya: “ Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, Yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, Maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu Makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.” ( Ali ‘Imran 49 ).

Artinya: “ …Dan Sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu …” ( 43 Az – zukruf 61 )

Artinya: “ …Akan datang Isa Putra Maryam menjadi hakim yang adil “ ( Hadist Shahih bukhary 1090 dan shahih muslim jilid 1 hal. 74 )

Keempat pernyataan kitab suci umat muslim tersebut diatas serta pernyataan yang ada di dalam Injil dengan jelas menunjukkan perihal kuasa yang ada di dalam Yesus Kristus, karena itu kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan itu sendiri yang benar dan layak disembah bagi seluruh umat manusia.

1.2 Manusia dapat mengenal jalan keselamatan di dalam Yesus Kristus

Hampir setiap agama mempercayai adanya hukuman Allah yang kekal atau yang disebut dengan neraka, karena itu mereka berusaha untuk mentaati setiap hukum – hukum atau peraturan – peraturan yang ada di dalam agama yang mereka yakini atau dengan kata lain mereka harus dapat hidup kudus tanpa cela, tetapi jika kita melihat dengan kenyataan yang ada ternyata tidak ada satupun manusia yang dapat hidup sesuai hukum yang mereka yakini atau dalam arti bahwa manusia tersebut tidak terlepas daripada dosa ( Roma 3: 23 ) dan setiap perbuatan dosa harus dihukum karena itu upah dosa adalah maut ( Roma 6: 23 a ).

Artinya: “ Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan “ ( QS. Mariyam 71 ).

Tuhan yang disembah oleh umat Islampun dengan tegas mengatakan bahwa setiap manusia yang hidup di dalam dunia ini pasti akan masuk neraka dan hal ini terjadi karena dosa yang ada di dalam diri manusia tersebut.

Lahirnya Yesus Kristus lewat perawan Maria merupakan suatu rencana Allah untuk menyelamatkan manusia, karena itu dengan nama yang telah diberikan – Nya yaitu Yesus Kristus adalah sebagai suatu pondasi iman kita untuk memperoleh keselamatan karena tidak ada dibawah kolong langit ini nama lain yang diberikan kepada manusia yang oleh Kristus kita diselamatkan ( Kis 4: 12 ), jadi dalam hal ini agama tidak dapat menjamin kita untuk bisa masuk sorga tetapi di dalam Kristuslah kita memperoleh keslamatan tersebut.

Artinya:
Dan Sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
( QS Az – zukruf 61 ).



Artinya:
“ Dan tatkala Isa datang membawa Terang Dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku (Isa) ". (QS Az – zukruf 63).

Sorga merupakan suatu tujuan akhir dalam setiap kehidupan manusia dan hal ini merupakan dasar dari cita – cita setiap agama yang ada dimuka bumi ini, karena itu tanpa kehadiran Yesus Kristus kedalam dunia ini maka cita – cita yang kita miliki untuk memperoleh kehidupan sorga takkan pernah dapat kita nikmati. Puji syukur kepada Allah yang karena anugrah – Nya telah memberikan Kristus kepada kita semua untuk memperoleh janji sorgawi yang akan kita nikmati di dalam kehidupan kekal nanti, karena hanya di dalam Yesus Kristuslah ada janji keselamatan yang pasti, dan diluar Dia hanyalah janji – janji kosong yang menyesatkan serta membawa hidup kita kedalam suatu kebinasaan.

2. Makna Kedatangan Yesus Kristus Bagi Orang Percaya.
Sebagai orang yang telah mempercayai bahwa Yesus Kristus datang kedunia ini untuk menyelamatkan manusia, ada beberapa hal yang dapat kita ambil dari pelajaran tersebut diatas antara lain, yaitu:

2.1 Merupakan suatu tanda kebesaran Allah
Kita harus mengakui bahwa Allah yang kita sembah di dalam Yesus Kristus sanggup melakukan segala sesuatu dan Ia juga sanggup bertindak dengan hal – hal yang tidak pernah dapat kita pikirkan atau dengan mempergunakan logika yang kita miliki. Segala perbuatan yang dilakukan oleh Yesus Kristus ketika Ia berada dalam dunia adalah merupakan suatu kebesaran yang Allah nyatakan di dalam Yesus Kristus, dengan tujuan agar manusia tidak meragukan keilahian – Nya sebagai Allah dan taat kepada - Nya.

Artinya: “ …dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu. karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku ( Isa ). “ ( Ali ‘Imran 50 ).

Genaplah sudah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bahwa Yesus Kristus akan disebut sebagai penasihat ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai ( Yesaya 9:4 ). Karya Allah ini merupakan suatu tanda kebesaran – Nya agar kita lebih bertaqwa kepada – Nya serta memuji kebesaran - Nya hari lepas hari dengan ucapan syukur kepada Allah yang kita sembah di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

2.2 Merupakan suatu tanda kebaikan Allah
Tanpa Yesus Kristus hadir kedalam dunia ini kita tidak akan tau akan nasib hidup kita yang akan datang, karena tanpa karya Allah di dalam Yesus Kristus kita tidak akan pernah bisa masuk sorga dan amal perbuatan baik apapun tidak akan bisa menjaminnya, tetapi jika kita mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan maka sorgapun akan menajadi suatu jaminan yang pasti bagi kita semua. Hal ini di lakukan Allah bukan karena imbalan yang diberikan Allah karena amal perbuatan kita tetapi karena Allah sendiri yang mengasihi kita sebagai anak – anak – Nya. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Buchori dan muslim mengatakan sebagai berikut:


ﻠَﻦْﻳُﺪْﺨِﻝَ ﺄَﺤَﺪً١ﻤِﻨْﻜُﻢْﻋَﻤَﻠُﻪُ١ﻠْﺠَﻨﱠ.ﻗَﻠُﻮْ: ﻮَﻻَ
١ َﻨْﺖَﻴَﺎﺮَﺴُﻮْﻞُ١ﷲِ? ﻗَﺎﻠُﻮْ
: ﻮَﻻَ١ َﻨَﺎﺇِﻻﱠ ﺃَﻦْﻴَﺘَﻐَﻤﱠﺪَﻩُ١ﷲُ ﺘَﻌَﺎﻠ
ﯼ َ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻪ ﻤِﻨْﻪُ ﻮَﻓَﻀْ





Artinya:
“ Tiadalah salah seorang diantara kamu masuk surga karena amal perbuatannya. Mereka ( para sahabat ) bertanya: Apakah engkau juga tidak wahai rasulullah ( Muhammad ), ? Beliaw ( Muhammad ) menjawab: “ aku juga tidak, melainkan karena Allah memberi rahmat dan karunia kepadaku “ ( H. R. Bukhori dan Muslim ).

Jadi dalam hal ini umat muslimpun mengakui bahwa keselamatan untuk dapat masuk surga hanyalah rahmat dan karunia Allah artinya hanya karena Allah mengasihi kita dan bukan karena perbuatan kita atau amal soleh kita, hal ini sangat cocok dengan perkataan Yohanes yang ada di dalam Injil Yohanes 3: 16 yang mengatakan bahwa Karena begitu begitu besar kasih Allah akan dunia ini maka diberikan Anak – Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus tidak akan binasa melainkan memperoleh suatu kehidupan yang kekal ( Yun: ζοε ).

Sebagai orang yang telah mengenal kebaikan Allah selayaknya kita tetap mengucap syukur dalam setiap segi kehidupan kita walau apapun yang terjadi dalam hidup kita, sehingga hari lepas hari kita dapat berzikir memanjatkan pujian dengan ucapan syukur kepada sang junjungan agung yaitu Yesus Kristus Tuhan.
2.3 Merupakan suatu tanda berkat Allah.
Allah merencanakan kehidupan manusia adalah penuh dengan damai sejahtera ( Yer 29: 11), karena itu kita harus percaya bahwa hanya Tuhanlah sebagai sumber berkat dalam hidup ini baik itu berkat jasmani maupun rohani.
Kedatangan Kristus kedalam dunia merupakan berkat yang luar biasa bagi seluruh umat manusia dan hal ini adalah tanda bagi kita bahwa hanya Allah sumber dari segala kebutuhan hidup yang kita inginkan, karena tanpa Dia jerih payah apapun yang kita lakukan untuk memperoleh berkat tersebut akan menjadi sia – sia ( Amsal 10: 22 ). Kristus merupakan dasar iman bagi kita semua untuk memperoleh berkat yang di janjikan – Nya, baik itu di dalam kehidupan yang ada dunia ini maupun dalam kehidupan yang kekal nanti ( Yoh 14:14 )
Artinya: “…, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu ( Isa ) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat…” ( Ali ‘Imran 55 ).
Artinya: “ Dan Dia menjadikan aku ( Isa ) seorang yang diberkati di mana saja aku berada …“ ( Q. S Maryam 31 )

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah turun kedalam dunia ini untuk menyelamatkan manusia, karena itu pada saat ini baiklah kita lebih sungguh – sungguh merubah semua cara hidup kita yang mungkin tidak berkenan kepada – Nya tetapi kita merubahnya menjadi suatu pertobatan yang nasyuha sebagai respon kita dalam mengungkapan rasa syukur kita kepada - Nya, sehingga karya keselamatan yang telah diberikan – Nya tidak menjadi sia – sia melainkan dapat menjadi berkat bagi diri kita dan juga bagi banyak orang.


“ Amin “

Daftar Pustaka:
1.Alkitab, Indonesia – Yunani untuk PB, LAI 2004
2. Alkitab, Bahasa Indonesia sehari – hari, LAI 2004
3. Al’Qur’an dan Terjemahannya, CV. Toha Semarang 1989
4. 5. J. D Douglas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1 dan 2, YKBK/OMF Jakarta 2002
6. M. Newman Jr. Barclay, Kamus Yunani – Indonesia, PT. BPK Jakarta 2004
7. Moshay G.J.O, Who Is This Allah, 1995
8. New King James Version, Holi Bible, LAI 2004.
9. Suradi Ben Abaraham, Penginjilan Pribadi, Jakarta 1989.
10. Universitas Islam Jakarta, Al – Qur’an dan Tafsirnya Juz 22-24, PT. Dana Bakti Whakaf Jakarta 1995







Selasa, 20 Januari 2009

Pdt.Darius T. Kurniawan. MINGGU 18 JAN 2009





SUASANA IBADAH RAYAMINGGU
Jam: 16: 30 - 18. 30 WIB


GBI 'JPS 22' JAKUT
Penggembalaan: Pdt.Syaiful Hamzah, S.Th
JL.Melati No.39-41. Jakarta Utara
Gd. SUNSUGOS Permai



Firman Tuhan oleh:
Pdt. Darius T Kuriawan, B.Th
(Ketua Perwil GBI Jakarta Utara)
 

Tema:
'KESEMPATAN'
Nats Sajian, Lukas 19: 1-10

Dikhotbahkan Oleh: Pdt. Darius T Kurniawan, B.Th
(ketua PERWIL GBI JAKUT)

Perlu saudara ketahui bahwa setiap kesempatan tidak akan bisa terulang kedua kali dalam hidup kita, karena itu pergunakanlah setiap kesempatan yang ada dan raihlah itu jangan biarkan kesempatan itu pergi dari hidup saudara.
Ibadah merupakan sebuah kesempatan kita untuk bertemu dengan Nya yaitu Yesus, dimana setiap ibadah kita dapat menerima berkat baik itu kekuatan, kesembuhan, dan lain sebagainya, karena itu jangan pernah saudara untuk tidak datang beribadah kepada Tuhan, sebab jika saudara meninggalkan kesempatan untuk meraih berkat dalam ibadah maka saudarapun akan menyesalinya.
Ada 3 hal yang perlu saudara ketahui bagaimana Zakheus dapat meraih kesempatan untuk bertemu dengan Tuhan sehingga iapun dapat dipulihkan dan diberkati:


1. Zakheus tidak terpengaruh dengan situasi (19:3)
Kebanyakan orang menganggap bahwa setiap kesempatan masih tetap ada, sehingga ketika kesempatan itu sudah ada didepannya iapun mulai meremehkan kesempatan itu dan bahkan mereka tidak mau meraihnya yang pada akhirnya merekapun tidak dapat memiliki apa-apa. Zakheus menyadari bahwa kesempatan untuk bertemu melihat Tuhan adalah sekarang, karena apapun yang menghalanginya ia tetap tidak tidak perduli, yang penting baginya adalah bisa melihat Tuhan.

2. Zakheus tidak hanya berdiam tetapi ia bertindak (19:4)
Kesempatan bukan hanya datang begitu saja tetapi perlu suatu usaha agar kesempatan itu dapat kita lihat, karena itu kejarlah apa yang menjadi cita-cita kita untuk meraih setiap kesempatan yang ada dalam hidup kita .

3. Zakheus mau berkorban untuk meraih kesempatan (19:8)
Kesempatan adalah pengorbanan, sebab setiap kesempatan yang ada dalam hidup kita didapat dari suatu usaha kita untuk meraihnya, dan agar kesempatan itu menjadi suatu kenyataan maka perlu suatu pengorbanan, mungkin dengan tenaga, usaha, uang dan lain senbaginya. AMIN.














RENUNGAN NATAL 2008


DERITA NATAL

Matius 2:1-18
Oleh: Pdt.SYAIFUL HAMZAH, S.Th

Ketika Yesus Kristus lahir kedunia melalui Perawan Maria, yang dapat kita simpulkan adalah bahwa betapa menderitanya Ia ketika dilahirkan, dimana cemooh dan kemiskinan berada dalam posisi Nya, sehingga tempat yang semestinya terbaik untuk dimiliki Nya sebagai Raja ternyata tidak dimiliki Nya dan bahkan sampai pada kematian Nya.

Mungkin pada hari Natal ini diantara kita ada yang mengalami sesuatu yang mungkin tidak menguntungkan yang berujung pada penderitaan yang membawa ketidak damaisejahteraan dalam hidup ini, perlu saudara ketahui bahwa Tuhan Yesus Kristuspun mengalami apa yang saudara alami dan bahkan lebih dari derita saudara.

Dibawah ini ada dua berkat yang dapat kita petik dari penderitan yang dialami oleh Yesus Kristus pada hari kelahiran Nya sebagai pedoman bagi kita untuk tetap berharap ketika kita juga mengalami penderitaan pada hari Natal ini, yaitu:

1. Derita Natal adalah suatu bukti bahwa Firman Nya itu pasti.

Jika kita melihat dari Perjanjian Lama (Yesaya 8-9) bahwa Ia datang kedunia akan mengalami penderitaan dan penolakan, hal ini membuktikan bahwa Allah yang kita sembah bukanlah allah yang hanya berjanji yang tidak pasti tetapi Ia membuktikan bahwa Firman Nya itu telah nyata melalui penderitaan yang dialami Nya. Jika Ia berjanji bahwa akan memberkati kita maka hal inipun akan dinyatakan dalam hidup kita, jadi kita tidak perlu kuatir mungkin saat ini Natal yang kita alami tidak sebaik orang lain tapi Ia telah berjanji bahwa dalam setiap masalah hidup kita, Ia akan memberikan jalan keluar (1 Kor 10: 13)

2. Derita Natal adalah merupakan awal dari suatu berkat yang baru.

Allah memberkati umatnya bukan dengan berkat yang basi tetapi Ia memberkati kita dengan berkat yang baru dan yang lebih luar biasa, ketika Yesus lahir kedunia Allah menggerakkan hati para orang Majus untuk memberikan sesuatu yang terbaik yang mereka miliki (Mat 2:11) dimana pemberian mereka ini merupakan pemberian yang dikhususkan kepada para bangsawan atau seorang Raja tetapi seorang anak yang penuh cemooh yang lahir dikandang domba mendapat sebuah hadiah yang sama dengan hadiah para bangsawan.

Mari jadikan Derita NatalAmin sebagai Tingkatan iman untuk meyakini Firman Nya dan menjadikan Derita Natal sebagai awal untuk menerima berkat yang baru.

Sabtu, 17 Januari 2009

UNDANGAN IBADAH


GEREJA BETHEL INDONESIA JPS 22
PENGGEMBALAAN: Pdt.SYAIFUL HAMZAH, S.Th
JL.MELATI NO.39-41. JAKARTA UTARA.Gedung STS SUNSUGOS. PERMAI.
Telp. 021 91021410, 081314747701, 081311121718


NO.REK. BCA. 0072981047. A/n. SYAIFUL. T
NO.REK. BNI. 8001722. A/n. TIOLIDA SIHOTANG

MENGUNDANG BAPAK/IBU
HADIR DALAM IBADAH RAYA MINGGU
SETIAP MINGGU SORE JAM 16.30 WIB


GEREJA DI ALAMAT LAMA

SUASANA KEGIATAN GEREJA
GBI JPS 22 JAKARTA UTARA
Penggembalaan:
Pdt.Syaiful Hamzah S.Th

Di alamat yang lama sebelum ditutup
warga muslim september 2008.
yaitu di JL.Plumpang Semper No.22
Jakarta Utara. 14230

ketika bapak Pdt. DR.YOGI D
menyerahkan anak-anak
kepada Tuhan.


KEGIATAN IBADAH DOA PAGI

DOA PAGI GBI JPS 22
Penggembalaan: Pdt. Syaiful Hamzah, S.Th
setiap hari dari hari senen - sabtu
jam: 04.00-05.30 wib

di kantantor Sekretariat GBI JPS 22
JL. PLUMPANG SEMPER NO.22.
RT.10/04. RAWABADAK SELATAN.
KEC. KOJA. JAKARTA UTARA. 14230
021 9102140

RENUNGAN KHOTBAH MINGGU 11 JAN 2008


RENUNGAN KHOTBAH MINGGU 11 JAN 2008
DI GBI "JPS 22" JAKARTA UTARA
Oleh: Drs. TJE HARFONSO, MA. M.Th

RAHASIA BERKAT TUHAN BAGI ORANG YANG MELANGKAH DENGAN IMAN

Nats: Kej. 12:1,2 à “ Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: ‘Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat’ “.



Ada dua hal pokok yang akan dibahas: BERKAT dan IMAN, atau IMAN dan BERKAT. Apa hubungan keduanya? Iman menghasilkan berkat atau berkat berbuahkan iman?



PENGERTIAN IMAN

Iman (faith) berasal dari kata pistis (Yun) (atau kata kerjanya pisteuo), yang berarti “keyakinan, kepercayaan” (belief, trust, confidence), dan kadang dapat juga berarti “kesetiaan” (faithfulness). Percaya (believe) berasal dari kata aman (Ibr). Dari kata inilah berasal akar kata AMIN, yang bukan sekedar suatu tanggapan sekedarnya saja terhadap suatu pernyataan yang disetujui, namun sesungguhnya berarti “biarlah terjadi begitu” atau “jadilah itu demikian”. Kata ‘amin’ seharusnya diikuti oleh komitmen untuk melakukannya.

Dalam Alkitab, kata percaya ini sangat penting. Dalam PB hanya tiga kali muncul istilah orang Kristen, tetapi sebagian besar PB menyebut mereka sebagai “mereka yang PERCAYA” (those who believe) atau “orang PERCAYA” (believer).



Contoh pernyataan tentang iman atau percaya dalam Alkitab, antara lain:

- Kis. 27:25b à “Karena aku (Paulus) percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku“

- Rm. 4:20,21 à “Tetapi terhadap janji Allah ia (Abraham) tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya … dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan”.



1. Iman selalu bertalian dengan apa yang telah dikatakan atau dijanjikan Allah. Orang biasa di dunia saja, yang normal, pasti akan sedapat mungkin memenuhi apa yang telah dinyatakan atau dijanjikan pada orang lain; apalagi jika levelnya adalah penggede atau pejabat tinggi. Terlebih jika itu adalah Allah kita. Allah selalu mengerjakan bagi-Nya apa yang telah dikatakan-Nya (melalui firman Tuhan), jika anak-anak-Nya benar2 memiliki keyakinan atau iman atas perkataan atau janji itu.

Iman adalah kepastian bahwa apa yang dikatakan Allah itu benar. Ibr 11:1 mengatakan, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”. Iman yang dimaksudkan di sini adalah iman yang supranatural; iman yang percaya dengan hati dan bukan mempercayai berdasarkan apa yang dikatakan oleh pancaindera kita dan berdasarkan suasana/keadaan saat ini saja.

Iman selalu hanya menuntut pada apa yang telah dikatakan Allah, serta bersandar pada KUASA dan KESETIAAN-NYA untuk menggenapi firman-Nya. Dari ayat-ayat di atas, kita mendapatkan dua contoh (Abraham dan Paulus) yang jelas-jelas dinyatakan bahwa mereka yakin bahwa Tuhan akan melaksanakan apa yang sudah dikatakan-Nya pada mereka.

2. Iman atau kepercayaan (faith) adalah menanam dan memelihara suatu fokus ke depan pada Allah, Firman-Nya, dan Janji-janji-Nya; bukan fokus ke belakang. Satu-satunya waktu jika kita mau melihat ke belakang adalah ketika mengingat dan menghitung begitu banyak berkat dari Allah. Janganlah lupakan segala kebaikan-Nya (Mz. 103:2). Ini untuk mendapatkan kekuatan untuk melangkah berikutnya. Penting untuk berlatih secara periodik mengingat kembali seluruh berkat dari Allah sebagai suatu sumber pemberi semangat dan iman untuk hari-hari ini.

Ketika kita bersaat teduh dan merenungkan kesetiaan (faithfulness) Allah, kita diingatkan bahwa Dia tidak pernah berubah (lihat Ibr. 13:8), dan kita dijamin atas kesetiaan-Nya itu di masa depan.

Dengan hati dan pikiran yang diatur dalam fokus pada Tuhan, iman akan memungkinkan kita melangkah penuh keyakinan pada Allah ketika kesulitan mendekat, dan tinggal dalam-Nya untuk mendapatkan perlindungan dan pemeliharaan (Mz. 91:9-13).

Dengan berfokus ke depan, hanya pada Allah, kita mudah mengambil langkah percaya dulu untuk tiba pada posisi mengetahui. Banyak orang ingin mengetahui dulu atau menerima jawaban dulu, kemudian barulah percaya. Inilah yang membedakan antara “iman Tomas” dengan “iman Abraham”. Tomas berkata, “Sekali-kali aku tak akan percaya sebelum aku melihat Dia”, sementara Abraham tidak bimbang terhadap perintah dan janji Allah, malah ia diperkuat dalam imannya.

Tomas memakai iman kepala, bukan iman hati. Dia hanya memiliki iman natural (alamiah), iman manusiawi yang mengatakan, “Aku tidak akan percaya kecuali aku dapat melihat dan merasakan”. Abraham tidak memakai perhitungan pengetahuan atau perasaan jasmaninya saat menerima perintah dari Allah. Ia hanya melangkah dengan iman, bahwa yang dikatakan oleh Tuhan padanya pasti benar. Seringkali saat sakit atau dalam penderitaan, kita memusatkan perhatian pada fokus atau perkara yang salah. Kita terus memperhatikan dan memperhitungkan tubuh jasmani kita yang sakit dan menderita itu beserta seluruh gejala penyakitnya, daripada memperhatikan firman dan janji Allah. Kita jangan terbatas dan terfokus pada ‘hal-hal kecil’ tersebut’, tetapi seharusnya kita lebih mengejar yang besar, yang Tuhan janjikan pada setiap orang beriman.



John Wesley pernah berkata bahwa iblis telah memberikan kepada gereja/orang percaya suatu pengganti untuk iman; sesuatu yang kelihatannya dan kedengarannya seperti iman, sehingga hanya sedikit orang yang dapat membedakannya. Pengganti ini ia sebut “PERSETUJUAN MENTAL”. Persetujuan mental berkata, “Aku tahu FT benar. Aku tahu Tuhan telah menjanjikan kesembuhan, tetapi entah mengapa aku tak bisa memperolehnya; aku tak mengerti”. Tetapi iman yang benar berkata, “Jika FT mengatakan demikian, pastilah demikian. Inilah milikku. Aku memilikinya meskipun aku tak melihatnya” (bedakan dengan Teologi Kemakmuran). Banyak orang membaca FT dan menyetujui kebenarannya, tetapi mereka hanya menyetujui dengan pikiran mereka saja.

Paling tidak ada tiga contoh konkrit iman Abraham, yang membuatnya disebut sebagai ‘Bapa Orang Beriman’ dan ‘Sahabat Allah’, yang diberkati oleh Allah:

1. Abraham mau beriman untuk melangkah meninggalkan negerinya ke negeri yang akan ditunjukkan Allah kepadanya, bahwa Ia akan menjadikannya bangsa yang besar, membuat namanya masyhur, dan dia akan menjadi berkat (Kej. 12:1-3).

2. Pada saat Abraham meresponi dan mengikuti perintah Tuhan untuk berdiam di tanah yang baru, setelah dengan bermurah hati memberikan kesempatan kepada Lot untuk memilih tempat yang ‘lebih baik dan subur’ (Kej. 13:14-18). Tidak saja ia memindahkan kemah dan tempat tinggalnya ke tempat yang baru tersebut, namun ia mendirikan di situ mezbah bagi Tuhan, sebagai ungkapan syukur dan ketaatan dirinya.

3. Pada saat menunjukkan iman dan lebih mencintai Allah dengan bersedia mengorbankan anaknya di tanah Moria, bahwa Ia akan memberkatinya berlimpah-limpah dan membuat keturunannya sangat banyak seperti bintang di langit dan pasir di tepi laut, dan keturunannya akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunannya semua bangsa di bumi akan mendapat berkat (Kej. 22:16-18).



Selain diberkati Allah, Allah juga menyatakan bahwa Abraham menjadi berkat. Menjadi berkat à inilah tujuan mengapa Allah memisahkan Abraham dan setiap anak-Nya yang percaya. Andrew Murray menyatakan bahwa Tuhan ingin agar Abraham dan kita mengerti bahwa apabila Ia memberkati kita, hal ini pasti bukan hanya untuk membuat kita puas, tetapi selanjutnya kita harus membagikan berkat-Nya itu pada orang lain (Mat. 10:8 à “.. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma”).

Allah sendiri adalah kasih, sebab itulah Ia mengasihi, membagikan, dan memberkati. Kasih tidak mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Apabila kasih dan berkat Allah memenuhi kita, maka kasih dan berkat itu akan mencari orang lain melalui kita. Janganlah menyimpan hanya bagi diri sendiri kasih dan berkat itu yang Tuhan berikan melalui kita bagi orang lain. Kita harus rela dan menyerahkan diri sepenuhnya pada Tuhan agar dapat dipakai-Nya bagi orang lain; inilah cara agar kita diberkati dengan berkelimpahan (Mz. 112:5, 9; Ams. 11:24,25; 2 Kor. 9:6).

Jadi ada 2 hal: Diberkati dan memberkati. Kita pribadi harus diberkati, dikuduskan dan dipenuhi dengan Roh, damai dan kuasa Tuhan, setelah itu barulah kita akan memiliki kuasa untuk memberkati. Di dalam Kristus, Allah memberkati kita dengan segala berkat rohani. Di dalam berkat Allah itu termasuk juga kuasa untuk hidup dengan berbuah-buah, bertambah-tambah. Di dalam Alkitab, berkat dan hal berbuah-buah selalu seiring (Kej. 1:22,28; 9:1; 22:17; 26:24). Di dalam berkat selalu termasuk kuasa untuk memberkati orang lain

Banyak hal besar bisa terjadi dengan percaya. Martin Luther bahkan menyatakan bahwa “mujizat itu terjadi bukan karena itu diadakan, tapi karena mujizat itu dipercaya (terjadi)”. Ilustrasi: Pada suatu ketika, Ibu Teresa ditertawakan karena ia ingin membangun sebuah rumah yatim piatu besar tetapi hanya memiliki 3 shilling untuk memulainya. 1 shilling = 1/20 pound (1 Pound = +/- Rp. 16.000,- 1 shilling = 800; 3 shilling = Rp. 2.400). Namun ia menjawab, “Dengan 3 shilling Teresa tidak dapat melakukan apa2. Namun dengan Tuhan dan 3 shilling, tidak ada yang tidak dapat dilakukan Teresa.” Manusia umumnya melihat kemampuan dan potensi dari sisi yang nampak. Begitu pula dalam soal berkat Tuhan.



MEMAHAMI BERKAT TUHAN

Umumnya manusia memahami berkat Tuhan dari sisi kekayaan, harta, kepunyaan, kesuksesan, kesenangan yang didapatkannya. Sesungguhnya berkat Tuhan tidak hanya dalam bentuk ‘kenyamanan dan harta-harta yang kasat mata atau bersifat materil’ tersebut. Kekayaan anak Tuhan paling tidak minimal ada empat jenis:

1. Kekayaan material

2. Kekayaan intelektual

3. Kekayaan sosial

4. Kekayaan spiritual (Khotbah di Bukit oleh Tuhan Yesus; Mat. 5:3-12):

- Blessed are the poor in spirit (orang yang miskin di hadapan Allah);

- Blessed are thouse who mourn (org yg berdukacita);

- Blessed are the meek (org yg lemah lembut);

- Blessed are those who hunger and thirst for righteousness (lapar & haus akan kebenaran);

- Blessed are the merciful (org murah hatinya);

- Blessed are the pure in heart (org yg suci hatinya);

- Blessed are the peacemakers (org yg membawa damai);

- Blessed are those who are persecuted because of righteousness (dianiaya oleh sebab kebenaran);

- Blessed are you when people insult you, persecute you dan falsely say all kinds of evil against you because of Me (dicela, dianiaya, dan difitnahkan segala yg jahat, karena YESUS);

Org yg mampu bersukacita dan bergembira atas itu semua, mereka mendapat upah besar di sorga.



RAHASIA AGAR MENDAPAT DAN MENJADI BERKAT

1. Hidup dalam kesatuan dengan sesama

Mz. 133:1-3 à “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! .. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya”.

Pada zaman pemazmur, Gunung Hermon diliputi salju hampir dalam sepanjang tahun. Pada saat fajar menyingsing, kehangatan matahari melelehkan salju, dan angin akan menyebar untuk mengembunkan lelehan salju tersebut. Embun itu akan mengairi kegersangan di daerah sekitar G.Hermon. Ini adalah sebuah gambaran tentang berkat yang melimpah yg didatangkan oleh kesatuan, ke atas hati yang kering dan gersang.

Kesatuan dengan sesama sangat penting untuk dapat mendapat berkat dan menjadi berkat bagi orang lain. Keharmonisan dalam hubungan adalah salah satu berkat kehidupan yang paling besar. Jangan berharap kita diberkati jika “rukun dengan anak, isteri, orang tua, mertua, ipar, ponakan, om, tante, kakek, nenek saja, tidak bias kita lakukan”. Jangan berharap ada kemajuan dan berkat yang melimpah pada gereja yang jemaatnya tidak bisa rukun dan bersatu; yang bisanya hanya menyebar konflik, friksi, perpecahan, fitnah, kecemburuan, dll.

Kesatuan tidaklah penting hanya karena memuaskan kita saja, tetapi karena berarti bagi Allah. Dalam Amsal 6 disebutkan ada “enam, bahkan tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati Tuhan”. Hal terakhir yang disebutkan adalah “menimbulkan pertengkaran saudara”. Jadi bukan hanya pertengkaran yang membuat Allah tidak senang, melainkan juga orang yang menimbulkan perpecahan. Sebagai anak Tuhan yang merindukan berkat Tuhan, marilah kita hidup dalam kesatuan dan menjaga keutuhan satu sama lain.



2. Taat perintah Tuhan dan mau keluar dari keadaan lama

Agar diberkati, kita harus mau (seperti Abraham) taat pada perintah Tuhan dan berangkat ke tempat berkat itu: ke negeri perjanjian, kepada kehidupan iman yang sederhana, yang percaya akan janji-janji Allah padanya. Tuhan mengatakan pada Abram, “Pergilah dari negerimu … dan dari rumah bapamu”. Yang Tuhan inginkan ialah: kita mau berpisah dan pergi dari kehidupan duniawi dan kedagingan kita. Semua umat manusia telah dilahirkan dalam kodrat melekat dengan dosa, karena dosa Adam. “Mempersembahkan hal yang kita anggap paling berharga, nyaman, enak, mapan” termasukmerupakan jalan untuk mendapatkan Allah dan berkat2Nya (Luk. 18:29,30; Yoh.12:24,25; 2 Kor. 6:17,18). Keluar dari hidup yang lama menuju ke hidup yang baru. Allah sendiri akan menjadi Pemimpin kita. Kita harus bertekad bahwa Allah dapat sepenuhnya memiliki diri kita bagi-Nya. Kita hidup harus hanya berdasarkan janji Allah – hidup yang berdasarkan atas iman.

Seseorang dapat beriman atau percaya pada Tuhan, namun tetap belum memiliki iman yang menyelamatkan dirinya. Kalau hanya soal percaya pada Tuhan, iblis pun mempercayai-Nya (Yak. 2:19). Jadi bukan soal percaya saja. Percaya tidak hanya sekedar memberikan persetujuan mental atau jiwa, namun mau membalikkan keseluruhan keberadaan kita dan sungguh-sungguh beralih serta taat pada Tuhan.

Ingat: Kita harus taat pada perintah-Nya untuk bersedia keluar dari “negeri kenyamanan” kita, keluar dari “rumah bapa kita yang adem ayem tetapi tidak berbuah-buah”, keluar dari kehidupan duniawi, kedagingan, dan persekutuan dengan hawa nafsu, untuk memasuki suasana, negeri, dan hidup yang baru: kehidupan roh, hidup di dalam persekutuan dengan Allah, dengan Allah sebagai pemimpin kita. Dalam kehidupan baru ini kita akan mudah menerima berkat2Nya. Hiduplah dengan Allah, terpisah dari dunia, setelah itu kita akan mendengar suara Allah berbicara dengan kuasa, “Aku akan memberkati engkau”, dan “engkau akan menjadi berkat”. Abraham diberkati karena dia mau “berpisah dari rumah bapanya” dan “hidup dalam persekutuan dengan Allah”.



PENUTUP

Allah adalah satu-satunya sumber berkat yang besar dan benar. Seberapa banyak kita menyediakan diri bagi Allah, sebanyak itulah berkat yang akan kita terima. Kita harus mulai dengan beriman pada janji Allah “Aku akan memberkati engkau”, meninggalkan dunia lama kita, setelah itu barulah kita sungguh akan menerima berkat-berkat-Nya, dan menjadi lebih mudah untuk “menjadi berkat bagi orang lain”. Kita bisa menjadi berkat bagi yang lain, mulai dengan perkara-perkara yang kecil, dan bersedia menyerahkan diri kita bagi orang lain (misalnya membahagiakan/menghibur orang lain, merawat yang sakit, berbagi makanan bagi yang membutuhkan, dll).

Ingatlah terus akan dua perkataan yang merupakan sumber segala perjanjian dan segala perintah bagi anak-anak Abraham yang percaya. Janji itu adalah janji dari Allah sendiri: “Aku akan memberkati engkau”. Perintah-Nya adalah: “Hendaklah engkau menjadi berkat”. Keduanya harus saling terkait. Tanpa salah satu, pasti tidak berjalan dengan baik, dan tidak sesuai dengan kehendak Allah. Peganglah janji dan perintah Allah itu erat-erat bagi diri masing-masing.

Jangan bersedih akan ketidakpercayaan atau kelemahan iman Saudara, seolah-olah hal itu merupakan suatu kelemahan yang tidak dapat diatasi. Sebagai anak Allah, betapa pun lemahnya kita, kita memiliki kesanggupan untuk percaya, karena Roh Allah ada di dalam kita.

Iman tidak berkaitan dengan besar kecilnya sesuatu yang dipercayai. Jangan membiarkan diri kita disesatkan oleh mereka yang mengatakan bahwa iman adalah sesuatu yang BESAR dan TAK DAPAT DIMENGERTI. Iman adalah keyakinan bahwa Allah mengatakan hal yang benar. Jangan takut untuk mengambil beberapa janji Allah dan katakanlah kepada Allah, “Saya merasa pasti bahwa janji ini benar, dan bahwa Tuhan akan menggenapinya”. Ia pasti akan menepatinya.

Kita harus terus berkata-kata dan mengatakan pada Tuhan akan keyakinan kita atas janji tersebut, dan bahwa firman-Nya itu benar. Pengkhotbah dan penginjil besar Dwight L. Moody pernah berkata, “Iman yang kecil akan membawa jiwa kita ke sorga, tetapi iman yang besar akan membawa sorga ke jiwa kita” (A little faith will bring your soul to heaven, but a lot of faith will bring heaven to your soul”). Jika sorga telah hadir dalam jiwa kita, penderitaan, tekanan, pencobaan, kekurangan, persoalan, semuanya tidak akan mampu menggoyahkan kita, dan tidak akan merenggut kebahagiaan kita dalam iman percaya pada Tuhan. Olehnya, marilah kita di tahun yang baru ini semakin beriman, agar mendapatkan berkat berlimpah dari Tuhan, dan menjadi berkat bagi orang lain. ***