Selasa, 30 Juni 2009

Johar Purnomo, BA., MA Ketika melayani Firman di GBI Penggembalaan: Pdt. Syaiful Hamzah, S.Th

Bagaimana Setiap Orang Melakukan Mukjizat?
Nats: Yoh 2:1-11

Dikotbahkan oleh: Ev. Djohar Purnomo, SE.,BA.,MA.

Wacana:
Pernahkah saudara mendengar seseorang atau keluarga yang ingin mengadakan pesta, atau bahkan kita sendiri ingin mengadakan pesta (pesta perkawinanan, syukuran dll), lalu apa yang saudara pikirkan tentang pesta tersebut? Satu hal yang pasti dalam pesta tersebut itu ada sukacita, kegembiraan dan kebahagiaan yang besar, dan di sana tidak mungkin ada dukacita. Tetapi bagaimana kalau ditengah-tengah pesta tersebut terjadi dukacita, seperti yang terjadi dalam sebuah pesta di Kana pada waktu itu, dukacita yang mereka alami adalah mereka kehabisan anggur untuk di berikan kepada para tamu (ayat 3). Kehabisan anggur merupakan dukacita yang besar bagi tuan rumah, anggur pada waktu itu di Israel mempunyai peran yang penting. Jika tidak ada anggur maka pesta itu tidak akan meriah. Tetapi jika kita membaca ayat berikutnya, maka di sana kita akan menemukan bahwa Tuhan Yesus ikut juga dalam pesta pernikahan tersebut, namun apa yang dilakukan Tuhan Yesus ketika Dia melihat tuan rumah kehabisan anggur apakah Dia diam saja ternyata tidak, walaupun belum waktunya Dia untuk melakukan mujijat, tetapi mujijat itu terjadi juga yaitu Dia mengubah air menjadi anggur dan iniah mujijat pertama yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya. Kadang kala kita sebagai anak-anak Tuhan yang sudah mendapat berkat atau mujijat dari Tuhan lupa sama Tuhan yang memberi berkat, sering kali kita lupa mengucap syukur dan mengganti Tuhan dengan hal-hal yang duniawi kita lebih memetingkan kekayaan, harta dan uang kita dibanding Tuhan. Dan ini salah besar jika kita hanya terpaku dengan hal-hal seperti ini, karena secara tidak sadar sebenarnya kita akan mengalami dukacita jika kita tidak mengutamakan Tuhan diatas segalanya. Oleh karena itu bagaimana caranya agar kita tidak mengalami dukacita dan sebaliknya kita mendapat berkat dan mujijat dari TUHAN? Hal yang harus kita lakaukan adalah:

* Kita harus taat dan setia
Supaya kita mendapat mujijat dan berkat dari Tuhan, maka harus menbiasakan diri untuk tetap setia dan taat kepada-Nya, dengan demikian Dia pasti akan mencurahkan berkat-Nya. Berkat yang akan kita terima ada dua yaitu berkat Bapa (berkat yang sangat khusus yang telah disediakan Bapa untuk kita anak-anak-Nya, hanya orang percaya saja yang menerimanya), berkat Tuhan (berkat umum dansemua orang akan mendapatkannya).

* Kita jangan mengandalkan kekuatan sendiri.
Agar berkat itu tidak lari kemana-mana, maka jangan sekali-kali mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi minta terus kepada Tuhan agar berkat-berkat itu dicurahkan atas kita. Oleh karena itu kita harus hidup sesuai dengan standar kebenaran firman Tuhan dan sikap hidup kita menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak-Nya.

Ada 3 hal yang perlu kita pelajari agar mujijat itu terjadi atas kita dan mujijat itu dapat kita berikan kepada orang lain.

1. Kita harus intim dengan Tuhan
Sebelum melakukan segala sesuatu cari Tuhan terlebih dahulu lakukan pujian penyembahan ”Praise & worship”

2. Kita harus beriman
Yakin dan percaya bahwa mujijat itu akan pasti terjadi atas hidup kita. Ingat kita harus melakukan sesuatu yang benar dan positif untuk Tuhan.

3. Kita harus berani melangkah
Setelah kita intim dan beriman dan hal yang terakhir yang perli kita lakukan adalah berani melangkah dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan bahwa berkat dan mujijat-Nya itu pasti akan kita terima.

Aplikasi: Agar mujijat ini bisa terjadi, marilak kita menunjukkan sikap hidup kita yang benar sebagai anak-anak Tuhan dengan tengah-tengah orang yang belum percaya kepada-Nya, sengan sikap hidup yang benar, maka orang-orang disekitar kita anak tahu bahwa kita adalah orang-orang yang diberkati Tuhan.





















Wiwi Karta ketika melayani di GBI Penngembalaan: Pdt. Syaiful Hamzah, S.Th

”MENJADI MURID YANG MILITAN”
Mazmur 46:2

oleh: Bp. Wiwi Karta

Wacana:
Hal penting yang perlu kita renungkan selagi kita masih hidup di dunia ini adalah bahwa setiap orang yang hidup dalam dunia ini tidak akan pernah lepas dari yang namanya masalah. Setiap orang punya masalah dalam kehidupan ini dan begitu juga dengan kita sebagai anak-anak Tuhan. Namun kita sebagai anak-anak Tuhan, ketika kita mempunyai masalah kita jangan lari dari masalah tersebut, tetapi kita harus kuat menghadapi masalah tersebut. Orang yang kuat dan berani menghadapi masalah dan berbagai persoalan hidup lainnya adalah ciri-ciri orang yang selalu mengandalkan Tuhan dalam hidupnya dan mengutamakn Tuhan diatas segalanya, maka tidak heran bagi kita jika orang-orang tersebut dalam mengahadapi setiap masalah akan semakin kuat, karena mereka selau berharap bahwa hanya Tuhanlah yang sanggup menolong mereka. Nah bagaimana juga dengan kita sebagai anak-anak kesayangan Tuhan apakah kita juga selalu kuat dan selalu siap dalam menghadapi berbagai persoalan hidup ini atau mungkinkah iman percaya kita semakin goyah? Sebagai anak-anak Tuhan kita harus menyadari bahwa hanya Tuhanlah penolong satu-satunya dalam hidup kita ini, bisa saja kita berharap sama manusia, namun pasti suatu saat kita pasti akan kecewa, tetapi bila kita berharap pada Bapa kita yang di surga pasti kita tidak akan mengecewakan kita dan Dia pasti sanggup melepaskan kita dari berbagai masalah yang kita alami. Ada lima hal yang perlu kita pelajari agar kita kuat dan dapat menjadi murid yang militan dalam menghadapi berbagai persoalan hidup ini:


1. Kuat & lemah merupakan pilihan
Kita akan semakin kuat jika kita selalu mengandalkan dan melibatkan Tuhan, bila kita menghadapi berbagai masalah dan persoalan hidup yang menghadang kita, tetapi kita akan semakin lemah jika kita menjauh dari Tuhan. Sebagai anak-anak Tuhan kita harus menentukan pilihan apakah kita kuat atau lemah dalam menghadapi masalah. Kita sendirilah yang dapat mengambil keputusan itu apakah kita semakin dekat sama Tuhan atau tidak ketika kita menghadapi masalah.

2. Kuat bukan Cuma milik orang Gereja, tetapi kuat milik semua orang.
Kekuatan yang besar yang akan kita dapatkan ketika kita menghadapi masalah yaitu penyertaan Tuhan akan selalu ada dalam setiap masalah kita. Kuat bukan Cuma milik kalangan gereja saja, tetapi milik semua orang dan milik semua orang percaya yang menyerahkan seluruh totalitasnya kepada Tuhan. Oleh sebab itu kita harus menjadi kuat, karena penyertaan Tuhan akan selalu hadir dalam setiap masalah kita.

3. Menjadi kuat bukan berdasarkan sifat, karakter, suku dan keturunan.
Menjadi kuat dalam menghadapi berbagai masalah itu bukan berdasarkan sifat, karakter, suku dan keturunan kita dan ini benar. Tetapi menjadi kuat adalah sejauh mana iman percaya kita, ketika kita menghadapi berbagai masalah. Apakah iman percaya kita semakin maju atau malah sebaliknya semakin mundur dan tidak percaya sama Tuhan lagi. Kita kuat bukan karena kuat dan gagah kita, tetapi itu semua semata-mata atas pertolongan Tuhan atas masalah yang kita hadapi. Marilah kita mengandalkan Tuhan terus dalam hidup ini.

4. Menjadi Kuat bukan karena Hoki atau keuntungan
Kuat bukan berarti suatu kebetulan ataupun keuntungan ”hoki”, jika kita bisa mengatasi semua masalah yang kita alami. Tetapi kita kuat dalam mengatasi setiap masalah kita, itu semua semata-mata atas pertolongan Tuhan kepada kita.

5. Orang yang kuat bukan berarti tidak punya masalah.
Ini salah besar, jika kita mengatakan bahwa orang yang kuat itu adalah orang-orang yang tidak pernah mengalami masalah dalam hidup ini, karena sudah jelas bahwa orang yang hidup dalam dunia ini pasti tidak akan pernagh lepas dari yang namanya masalah. Sekarang yang menjadi pertanyaanya kita kuat ngak dalam mengahadapi dan mengatasi setiap masalah yang kita alami? Semua itu cuma kita yang bisa menjawabnya. Kuat dan lemah merupakan pilihan yang haru kita pilih. Kalau mau kuat jangan pernah mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi andalkanlah Tuhan terus dalam setiap persoalan hidup yang kita alami.

Bagaimana kita menjadi kuat?
Kita harus terlibat dalam pekerjaan Tuhan dan tidak boleh melupakan Tuhan dalam setiap masalah kita (ayat 9)
a. Kita harus mengakui bahwa Allah kita itu dahsyat dan Dia pasti sanggup melepaskan kita dari setiap masalah (ayat 10)
b. Kita harus mendengarkan Tuhan, walaupun terkadang kita merasa Tuhan itu diam atas setiap c. masalah kita (ayat 11)
d. Kita harus sabar dan yakin bahwa Tuhan selalu menyertai kita dan pertolongan-Nya tidak akan pernah terlambat (ayat 12)

Kesimpulan: Kita harus senantiasa kuat dalam menghadapi berbagai masalah. Kalau kita ingin mejadi kuat, maka kita harus terlibat dalam pekerjaan Tuhan, dan pekerjaan Tuhan sesungguhnya ada dalam diri kita, keluarga dan lingkungan dimana kita tinggal. Sebagai anak-anak Tuhan kita harus bisa menjadi teladan dalam menghadapi setiap masalah yang kita alami. Warisan terbesar yang harus kita miliki adalah sikap hidup kita dalam mengajarkan kebenaran Tuhan dan kuat tidaknya kita dalam mengatasi berbagai persoalan hidup.





























Avent Christi (ex Bintang Film) ketika melayani Firman di GBI Penggembalaan: Pdt. Syaiful Hamzah, S.Th

Janganlah engkau mengasihi dunia ini
(I Yoh 2:15-17)
Oleh: Avent Christi ( Ex. Bintang Film)

Wacana:
Mengasihi dunia ini berarti mengasihi semua yang ada di dalamnya. Orang yang mengasihi dunia adalah orang yang menjauhkan diri dari kasih Bapa dan orang yang tidak mau taat kepada perintah-perintah-Nya. Dalam ayat diatas menjelaskan kepada kita agar kita tidak mengasihi dunia, karena kalau kita mengasihi dunia ini berarti menjauhkan diri dari kasih Allah. Hal penting yang perlu kita pahami adalah bahwa kita ada itu semua karena kasih anugerah Allah. Orang yang berada dalam tangan Tuhan adalah orang yang mempunyai arti hidup yang jelas dan mau untuk hidup melayani orang lain dan terlebih-lebih kepada Tuhan. Jika kita sungguh-sungguh berada dalam tangan kasih anugerah Tuhan, maka kita akan kuat menghadapi segala hal yang ada di dalam dunia ini. Ada 3 hal yang perlu kita perhatikan mengapa orang-orang yang ada di dalam dunia suka mengasihi dunia, karena di dalamnya ada:

I. KEINGINAN DAGING (Gal 5:17)
Keinginan daging adalah keinginan yang berlawanan dengan keinginan Roh. Orang yang maih hidup dengan keinginan daging adalah yang masih mengandalkan kekuatanya dan tidak percaya Tuhan dengan segenap hatinya. Jadi bagaiman dengan kita juga yang sudah percaya sama Tuhan apakah kita juga sama dengan orang-orang yang ada di dunia yang masih hidup dalam kedagingan mereka? Agar kita tidak menjadi sama dengan orang-orang masih hidup dalam kedagingan, maka kita harus:
*Menyalibkan semua keinginan daging kita dalam darah Yesus Kristus
*Membuang segala ego dan kesembongan kita
*Mau hidup dengan pimpinan Roh Kudus.

2. KEINGINAN MATA (I Sam 16:7)
Keinginan mata adalah hal yang sangat fatal sekali, karena dari mata inilah seringkali orang berbuat dosa, karena tidak tahan lagi dengan keinginan-keinginan yang ada dalam pikirannya Contoh: Daud dengan mata inilah Daud bisa berzinah dengan Betsyeba. Orang yang masih hidup dengan keinginan mata adalah orang yang selalu memandang kepada dunia dan melihat apa yang di depan mata. Agar kita tidak hidup dengan keinginan mata maka kita harus:
Hati-hati menggunakan mata kita dengan hal-hal yang tidak menyanangkan hati Tuhan
Tidak melihat apa yang dipandang manusia baik, karena itu belum tentu baik bagi Allah
Berharap kepada Tuhan yang senantiasa melihat hati dan bukan kebaikan kita.

3. KEANGKUHAN HIDUP (II Pet 2:9)
Orang yang masih hidup dalam keangkuhan hidup adalah orang yang masih terus hidup dalam kesembongan, gengsi dan tidak mau hidup dalam kebenaran yang ada dalam Kristus. Orang yang seperti ini seringkali tidak tahan dalam pencobaan dan akhirnya membuat mereka jauh dari Tuhan, karena keinginan mereka tidak tercapai dan seringkali menyalahkan Tuhan. Nah bagaimana juga dengan kita apakah kita juga sama dengan orang-orang yang ada di dalam dunia ini yang hidup dengan penuh keangkuhan? Jadi, agar kita tidak hidup dalam keangkuhan maka kita harus bisa:
*Hidup dalam kasih anugerah Allah
*Hidup dengan apa adanya dihadapan Tuhan
*Hidup yang senantiasa mengucup syukur.

APLIKASI: Janganlah kita hidup dengan mengasihi dunia, tetapi marilah kita hidup dalam kebenaran Alkitab, karena Alkitab adalah buku manual yang dinerikan kepada kita dan sebagai kompas dalam kehidupan kita agar kita tidak salah arah. Jika kita hidup dalam kasih anugerah Allah, maka berarti kita mengasihi Allah serta melakukan segala perintah-perintah-Nya. (I Yoh 5:3-