Tampilkan postingan dengan label Dalam Ibadah Raya Tanggal 17 Mei 2009. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dalam Ibadah Raya Tanggal 17 Mei 2009. Tampilkan semua postingan

Senin, 18 Mei 2009

IBU TIOLIDA (ISTRI Pdt. Syaiful Hamzah, S.Th)

IBADAH RAYA GBI JPS 22 Penggembalaan: Pdt. SYAIFUL HAMZAH, S.Th










Pdt. HARTATI SIJABAT S.Pak, M.Th (Kotbah) di GBI JPS 22 Penggembalaan: Pdt. SYAIFUL HAMZAH, S.Th


TEMA:
TINDAKAN ALLAH MERUPAKAN BUKTI
KASIH ALLAH KEPADA UMAT-NYA

TEKS: : 1 SAMUEL 3 : 11 - 18
PEMBICARA : Pdt. HARTATI SIJABAT, S.PAK, M.Th


Wacana
Allah merancangkan segala sesuatu yang terbaik bagi umat manusia, serta dalam kemaha tahuan-Nya Allah menggamati segala Sesuatu yang dikerjakan oleh manusia entah itu baik entah itu jahat (Pengkh. 12:14). Nats 1 Samuel 3 : 11 – 18, menyiratkan dua kondisi manusia atau dengan kata lain dua kondisi sikap manusia dalam merespon “DAVAR”= Firman Allah. Ini merupakan kontas hidup Imam Eli dan Samuel.

Bukti kasih Allah pada Imam Eli tapi, diabaikan

Tindakan Allah dalam mewujudkan kasihnya pada umat-Nya, serta dampak dari mengabaikan kasih Allah, maka;

1. Iman Eli, sangat mengacuhkan Davar untuk menegur, menasihati
kedua anaknya; Hofni dan Pinehas yang sangat dursila ( 1 Sam 2 :11).
2. Imam Eli, merupakan tipe orang tua yang gagal mendidik, menasihati,
mengajar dan menuntun kedua anaknya.
3. Imam Eli, merupakan pribadi yang gagal dalam menjalankan
jabatan keimamatannya.

Bukti kasih Allah pada Samuel, yang diindahkan

Tindakan Allah dalam mewujudkan kasih-Nya, serta dampak
dari mengindahkan kasih Allah, maka:

1. Samuel, sangat merespon Davar, ia mau mendengar apa yang difirmankan Allah.
2. Samuel, memiliki keteladanan dan dipilih oleh Allah.
3. Samuel, pribadi yang taat, memiliki integritas dan kerendahan hati.

Bukti kasih Allah dapat dirasakan oleh umat-Nya melalui:

-Mencari kerajaan Allah
-Mentaati Davar = Firman Allah
-Mengandalkan kuasa Allah, dalam mengahadapi persoalan apa pun
kita akan mendapat jalan keluar/solusi
-Meyakini Allah selalu membimbing umat-Nya untuk melakukan hal yang baik.

Kesimpulan:
Yang menjadi perenugan kita adalah memilih pola hidup mengindahkan DAVAR atau yang mengabaikan, pilihan berada pada kehendak bebasmu?