Selasa, 20 Oktober 2009

PENTAHBISAN SISWA/I SOM ANGKATAN 6 GBI SIMPANG LIMA SEMPER















Pdt. Syaiful Hamzah, S.Th (Guru SOM angkatan 5) Sebagai Pengajar Islamologi GBI Simpang Lima KETIKA MENGHADIRI & MENTAHBISKAN
SISWA/I SOM ANGKATAN 6
GBI SIMPANG LIMA SEMPER Penggembalaan Pdt. DR. Jason Balumpapeng

Kamis, 15 Oktober 2009

Pdt. Syaiful Hamzah, S.Th ( VIDIO) Padalarang Bandung)

Ev. M. Odamengm SH.MH



Sajian Kotbah Minggu 11 Oktober 2009
GBI JL. Melati 39 – 41. Jakarta Utara. 14230
Penggembalaan: Pdt. Syaiful Hamzah, S.Th

Tema : APA YANG KITA KEHENDAKI AGAR TUHAN NYATAKAN?
Dikotbahkan : Ev. MELKY SEDEK ODAMENG, SH., MH
Nats : MARKUS 10: 46 - 52



Pendahuluan
Masalah jodoh, keuangan, keluarga, pekerjaan, sakit, dan lain sebagianya merupakan masalah yang umum yang terjadi dalam kehidupan manusia, dan terkadang masalah tersebut membuat kita down atau takut yang pada akhirnya rasa bersalah, kecewa, sakit hati menghantui kehidupan kita. Bartmeus adalah seorang yang memiliki masalah lain daripada yang lainnya atau masalah secara umum, ia menghadapi masalah yang hanya Mukjizat Tuhan yang dapat menyelesaikannya, dan ternyata masalahnya menjadi perhatian Allah sehingga ia dapat disembuhkan Tuhan dari kebutaannya.

Sebenarnya Tuhan rindu menyelesaikan masalah kita, dan dalam nats ini dikatakan bahwa Ia bertanya kepada bartimeus bahwa ’Apa yang ia kehendaki agar Aku perbuat bagimu?’ hal ini membuat suatu pertanyaan bagi kita sebenarnya apa yang menjadi kerinduan kita agar Tuhan nyatakan dalam kehidupan kita, perlu kita ketahui bahwa Allah sebenarnya juga bertanya kepada kita bahwa apa sebenarnya yang kita kehendaki agar Ia menyatakannya, karena itu nyatakanlah segala keinginanmu kepada Nya sehingga Ia tau apa yang menjadi keperluan kita semua.

Mengapa Allah bertanya ’Apa yang kita kehendaki aga Ia menyatakannya?’

1. Karena Ia ingin membuktikan kasih Nya yang begitu besar kepada kita

Allah kita adalah Allah yang penuh kasih dan Ia selalu mengasihi kita walaupun kita meninggalkan Nya karena itu nyatakanlah segala keinginan kita kepada Nya sehingga dengan kasih Nya Ia akan menjawab segala permohonan kita kepada Nya, dan agar permohonan kita dijawab Nya maka kita perlu:
1.1 Berseru kepada Nya dengan doa yang kita panjatkan
1.2 Melekatkan hati kita kepada Nya dengan menyatakannya sebagai kerinduan hati kita.

2. Karena Ia ingin nyatakan Kuasa Nya yang besar

Bagi Allah tidak ada yang mustahil dan hanya di dalam nama Yesus Mukjizat demi Mukjizat menyertai kehidupan kita, mungkin secara logika pergumulan kita tidak akan bisa diselesaikan tetapi bagi Allah masalah yang besar satukalipun akan diselesaikan segala apa yang dilangit dan di Bumi adalah kepunyaann Nya, dan agar kuasa Allah itu nyata dalam kehidupan kita maka kita perlu:
2.1 Memiliki iman diatas rata – rata artinya kita terus bergantung kepada segala janji – janji Nya bagi kehidupan kita.
2.2 Memiliki pikiran dan perkataan yang positif. Dengan memilki pikiran dan perkataan yang potif hal ini akan memotivasi kita untuk tetap kuat dan melangkah maju dalam mencapai segala yang menjadi keinginan kita.

3. Karena Ia ingin membuktikan kesetian Nya kepada kita
Kesetian seseorang akan nampak jika ia tetap bertahan pada kondisi apapun artinya jika apapun yang terjadi dalam hidupnya maka ia tetap setia kepada Tuhan. Begitu juga Allah, Ia tidak akan pernah meninggalkan kita baik itu dalam keadaan susah maupun senang, sehingga ketika masalah terjadi dalam hidup kita maka Ia pun memberikan jalan keluar bagi kita. Agar bukti kesetian Nya itu nyata dalam hidup kita maka kita harus,
3.1 Tetap percaya kepada Tuhan
3.2 Tetap melangkah maju untuk mencapai yang kita inginkan
3.3 Tetap fokus kepada segala janji – janji Nya.

Ketiga hal tersebut diatas merupakan bukti kasih Allah bagi kehidupan kita, karena itu kita jangan pernah mundur untuk maju bersama Tuhan dalam mencapai apa yang menjadi kerinduan Nya bagi kehidupan kita. AMIN.




















Pdt. Syaiful Hamzah, S.Th (Padalarang Bandung)






Pdt. Syaiful Hamzah, S.Th (Perjamuan Kudus)























Jumat, 02 Oktober 2009

Pdt.Syaiful Hamzah, S.Th



Pdt.Syaiful Hamzah, S.Th
Pelyanan Firman
di GBI Bethany Sunter Mall Jakrta Utara
29 September 2009

Pdt.Syaiful Hamzah, S.Th
















Tema : PERSEMBAHAN YANG BERKENAN KEPADA TUHAN

Dikotbahkan : Pdt. SYAIFUL HAMZAH STh.

Nats : KEJADIAN 4: 1 - 5


Pendahuluan

Perlu kita ketahui bahwa tidak semua persembahan manusia kepada Tuhan itu berkenan kepada Nya, mengapa demikian? Karena terkadang persembahan yang kita berikan kepada Nya memilki suatu unsur yang dianggapnya tidak layak, contohnya: jika saudara memberikan persembahan kepada Tuhan dengan tujuan agar disanjung orang, hasil pencurian, hasil korupsi dsb. Jika kita perhatikan dari kisah Kain dan Habel, kita melihat bahwa kedua orang ini sama – sama memberikan persembahan tetapi Alkitab mencatat bahwa persembhana Kain itu tidak diindahkan Tuhan dan persembahan Habellah yang diterima Tuhan.

Mengapa persembahan Kain tidak diindahkan Tuhan?

1. Karena Kain tidak memakai aturan dalam pemberiannya kepada Tuhan (kej 4: 3c)

Apapun yang kita lakukan dalam dunia ini pastilah ada aturannya, ketika kita memberikan persembahan maka kita juga harus memakai aturan yaitu sesuai dengan aturan gereja, tidak seperti Kain dimana persembahan yang semestinya dengan binatang tetapi ia memberikannya dengan hasil tanah, dalam hal ini kain tidak memakai aturan yang Allah tetapkan pada waktu. Dalam konteks sekarang aturan

2. Karena Kain tidak segenap hati memberikan persembahannya (kej 4: 3b)

Pemberian adalah kerelaan, karena itu kita harus memberikan persembahan kita dengan kerelaan hati kita dan jangan dengan terpaksa. Kain tidak sepenuhnya memberikan persembahannya kepada Tuhan sebab ia masih memperhitungkan hal – hal lain untuk kehidupannya sehingga ia memberikannya hanya sebagian dari hasil yang ia peroleh.

3. Karena Kain merasa paling benar (Kejadian 4: 5)

Ketika mengetahui bahwa persembhanannya ditolak Tuhan ia marah dan membunuh adiknya, kain merasa bahwa semestinya hanya persembhananya yang harus diterima. Banyak jemaat Tuhan ketika ia memberikan persembahan kepada Tuhan, ia merasa bahwa hanya persembahannyalah yang paling baik. Padahal Tuhan tidak menghendaki persembahannya.

Persembahan Habel diteriman Tuhan, karena:

1. Habel memberikan yang terbaik (Kej 4: 4a)

yaitu dengan memberikan anak sulung dombanya, habel tidak memperhitungkan untung dan rugi dalam pemberinanya kepada Tuhan. Apakah saudara berpikir untung dan rugi ketika memberikan persembahan saudara kepada Tuha?

2. Habel mengerti bahwa akan tujuan dari pemberiannya

Habel tau bahwa ia memberikan persembahannya untuk Raja segala Raja, karena itu ia tau apa yang semestinya ia berikan kepada Tuhan sehingga ia tidak sembarangan memberikan bentuk persembahannya kepada Tuhan, apakah saudara memberikan persembahan saudara hanya sekedar aja?

3. Habel memberikan persembahannya sebagai bukti kasaihnya kepada Tuhan

Habel menyadari bahwa semua hasil yang ia peroleh adalah berkat pertolongan Tuhan, karena itu ia ingin membuktikan kasihnya dengan memberikan persembahan kepada Tuhan, sehingga ketika ia memberikannya, ia dengan tulus dan dengan kerelaannya. Apakah pemberian saudara hanya karena ingin dapat untung dari Tuhan ataukah sebagai bukti kasih saudara kepada Nya?

Kesimpulan:

Mari...berikanlah apa yang terbaik dalam hidup saudara kepada Tuhan, sebagai rasa terimakasih saudara kepada Tuhan dan bukti kasih saudara kepada Nya yaitu dengan cara mempberikan persembahan kepada Nya berupa perbuatan saudara, harta saudara dan pelayanan sauadara. AMIN.

(Diringkas Oleh: Ibu JOJORELINDA A SIHOTANG / Wanita Bethel Indonesia)