MENJADI UMAT PILIHAN ALLAH
Nats. 2 Samuel 6: 1 -15
Oleh. Bp. WIWI KARTA, SE
Jika kita perhatikan dalam Alkitab bahwa nama Daud sangat istimewa dihadapan Tuhan, seolah – olah nama Daud lah yang menjadi suatu kebangaan Tuhan dan bahkan sampai namanya menjadi garis keturunan Yesus Tuhan, padahal jika kita perhatikan bahwa Daud adalah orang yang berdosa yang sangat fatal dalam tingkah lakunya yang semestinya tidak menjadi kebanggan Tuhan.
Begitu juga kita sebagai umat pilihan Nya, sebenarnya kitapun tidak layak mendapat suatu kebaikan Tuhan karena kita lebih banyak membuat hati Tuhan kecewa dan bahkan kitapun mungkin pernah melakukan apa yang dijahat dimata Nya, tetapi Ia tetap mengharapkan agar kita mau berubah dan memberikan kesempatan kepada kita untuk melakukan perubahan itu, sehingga Ia mengutus anak Nya yaitu Yesus Kristus untuk menebus dosa kita dengan tujuan agar kita menjadi kebanggaan Nya dan menjadi pilihan Nya untuk masuk dalam kerajaan Nya yang Abadi yaitu sorga, karena itu sebagai anak-anak Tuhan yang telah menerima kebaikan Tuhan maka kitapun harus juga melakukan tiga hal yang perlu saudara ketahui, seperti yang dilakukan Daud, yaitu:
1. Daud penuh kesungguhan dalam mengiring Tuhan (2 Sam 6: 1-4)
Daud sadar bahwa dalam membawa tabut Allah itu tidak boleh dibawa dengan sembarangan karena itu ketika ia akan membawa tabut Allah, ia benar-benar melakukannya dengan penuh kesungguhan artinya tidak hanya membawa tabut itu asal jadi, tetapi ia merencanakannya agar tabut itu tidak jatuh. Dalam hal mengiring Tuhan maka kitapun perlu dengan sungguh-sungguh melakukan dan merencanakan apa yang menjadi perintah Nya dalam hidup kita.
2. Daud memberikan yang terbaik bagi Nya (2 Sam 6: 5-15)
Ketika Daud membawa tabut Allah, iapun menari bersama dengan pengikutnya agar menyukakan hati Tuhan. Sebagai anak-anak Tuhan yang telah menjadi umat pilihan Nya selaykanya juga kita mengikuti apa yang Daud lakukan yaitu dengan cara memberikan yang terbaik bagi kemulian Nya, dalam hal memberikan yang terbaik bukan hanya dengan pertobatan tetapi juga dengan tenaga dan harta, serta bahkan nyawa sekalipun jika Tuhan inginkan. Amin. (Bp. WIWI KARTA, SE., S.Th