Rabu, 21 Januari 2009

RENUNGAN KEPEMIMPINAN

(RENUNGAN KEPEMIMPINAN)
Oleh: Pdt.SYAIFUL HAMZAH, S.Th
Gembala GBI JPS 22 Jakarta Utara
JL. Melati No. 39-41, Permai. JakUt








APAKAH AKU SEORANG PEMIMPIN?

Dalam dunia perdagangan banyak para pedagang melihat pada suasana pasar yang ada dilapangan, apakah barang dagangan yang akan dipasarkannya memiliki daya tarik bagi konsumennya dan jika produk yang akan dipasarkannya tersebut tidak begitu diminati oleh banyak orang maka iapun mulai mencari produk yang lain yang banyak dipasarkan orang.
Hal tersebut diatas tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin yang baru mulai merintis pekerjaannya terutama seorang gembala sidang, ketika ia mulai melangkah untuk membuka sidang dan ternyata hasilnya tidak memuaskan atau mungkin ketika ia mulai membuka gereja, jemaat yang ia gembalakan tidak bertumbuh bahkan berkurang maka ia pun mulai mengganti pofesinya yang mungkin sama dengan bidangnya seperti menjadi Penginjil, Pengerja di Gereja dll. Perlu kita ketahui bahwa sebuah pekerjaan Tuhan bukan hanya suatu pertumbuhan tetapi juga sebuah kesetian dalam setiap bidang pekerjaan.
Pada saat ini banyak orang Kristen yang terobsesi dengan sebutan Pendeta, karena mungkin mereka melihat pendeta itu kaya, berwibawa dan sebagainya, sehingga banyak orang berupaya untuk menjadi seorang pendeta walaupun ia tidak memiliki jemaat tapi ia senang dengan sebutan itu, apalagi saat ini lagi ngtrend dengan Pengujian Test Karunia atau doa yang bersifat profetik sehingga ketika Test dan doa yang profetik tersebut menunjuk kepadanya bahwa ia seorang pemimpin atau gembala sidang maka iapun mulai terobsesi dengan hal tersebut dan berlagak sebagai seorang pendeta, tetapi ternyata dalam pekerjaannya mereka lebih bersifat sekuler atau mungkin hasilnya tidak seperti yang dilakukan gembala sidang pada umumnya.
Perlu saudara ketahui bahwa untuk mengetahui jika saudara adalah seorang pemimpin terutama seorang gembala sidang atau pendeta, maka ada beberapa hal yang perlu kita simak dari kisah ketika Tuhan Yesus mengutus ke 12 muridnya (Markus 6: 6b – 13), yaitu:

1. Seorang Pemimpin adalah seorang yang selalu terfokus pada visinya. (Markus 6: 7)
Seorang pemimpin adalah seorang yang selalu terfokus dalam visinya, sehingga apapun yang terjadi dalam kepemimpinannya ia tidak akan goyah dan kecewa, karena ia tetap mengejar apa yang menjadi visinya, sebuah visi akan menjadi sempurna jika:
1.1 Tujuannya untuk memuliakan Tuhan (Markus 6: 7a)
1.2 Tujuannya untuk kepentingan bersama (Markus 6: 7b)
1.3 Tujuannya untuk merasakan kuasa Allah (Markus 6: 7c)

2. Seorang Pemimpin adalah seorang yang selalu terfokus pada motivasinya (Mrk 6: 8 - 9)
Tuhan Yesus ketika mengutus para murid-muridnya untuk pergi kesuatu daerah dalam rangka pemberiatan Injil melarang mereka untuk membawa perbekalan yang biasa digunakan orang-orang yang ada pada zamannya ketika berpergian, dalam hal ini Tuhan Yesus mengajarkan kepada murid-murid Nya bahwa sebagai seorang pemimpin yang akan memulai pekerjaannya jangan sampai terhalang dengan masalah keuangan, kebutuhan hidup dan lain sebagainya yang menurut cara pandang dunia hal itu adalah suatu kemutlakan, tetapi tetap terfokus pada motivasinya yaitu untuk mencapai suatu sasaran yang akan dicapainya sehingga walaupun uang tidak ada, makanan tidak ada atau mungkin gereja yang digembalakannya hanya mempergunakan tikar dan gitar, pemimpin tersebut tetap bersukacita dan tetap berkata: ”Kerja Buat Tuhan Yesus Selalu Manise”.

3. Seorang Pemimpin adalah seorang yang selalu terfokus pada kesetian. (Markus 6: 10-11)
Seperti yang telah disinggung diatas bahwa seorang pemimpin yang akan mengawali karirnya maka hal yang sangat vital yang perlu dimilikinya adalah sebuah kesetian dalam setiap pekerjaannya, baik itu besar maupun kecil karena dengan kesetian merupakan langkah awal dalam mencapai suatu target yang akan dicapai, dan kesetian juga membuat kita tetap bertahan dalam menghadapi goncangan yang mungkin menyakitkan bagi kita. Saya adalah gembala sidang dari salah satu gereja, selama 1 tahun jemaat yang saya gembalakan adalah 3 kepala keluarga dan banyak rekan sepelayanan mencemooh saya dan mengejek jumlah jemaat saya yang pada akhirnya mengatakan bahwa saya kurang berdoa dan sebagainya atau kurang bertanya kepada Tuhan, tetapi karena saya tetap bertahan dari cemooh tersebut maka 1 saat ini jemaat yang saya gembalakan hampir 40 jiwa. Kesetian adalah awal dalam meraih suatu tujuan yang diimpikan seorang pemimpin, karena seorang harus tetap terfuokus pada pekerjaannya untuk tetap setia.

Visi, motivasi dan kesetian adalah cara yang mudah untuk mengetahui apakah saudara itu seorang pemimpin ataukah tidak, dan jika saudara memiliki ketiga hal tersebut di dalam diri saudara maka ketika saudara merasa terpanggil sebagai seorang pemimpin, saudara akan mudah mencapai sasaran yang menjadi tujuan kepemimpinan saudara. AMIN.